Text
Semar Mencari Raga
Bibliografi: hlm.
Semar Mencari Raga adalah novel karya Sindhunata yang menggambarkan pergulatan karakter Semar, simbol kebudayaan tradisional, dalam menghadapi modernitas. Melalui cerita Semar yang mencari "raga" atau wujud sejatinya, novel ini merefleksikan kritik terhadap dampak kekuasaan Orde Baru, kesenjangan sosial, dan komersialisasi budaya, yang menggantikan nilai-nilai tradisional dengan kepalsuan. Semar tidak lagi menjadi simbol kebenaran, melainkan menjadi objek dagangan, di mana orang-orang kaya menjadi "Semar" yang sebenarnya.
Pokok-pokok cerita
Simbolisme Semar: Semar digambarkan tidak lagi sebagai hamba yang merunduk, melainkan sebagai sosok yang menahan amarah dan kekesalan terhadap ketidakadilan, mencerminkan kemarahan rakyat biasa.
Kritik sosial dan politik: Novel ini mengkritik bagaimana kekuasaan, termasuk pemerintah Orde Baru, mereduksi atau memalsukan budaya tradisional demi kepentingan tertentu, menciptakan "Semar baru" yang palsu.
Dualisme dan dualisme: Cerita ini secara mendalam membahas dualisme antara kebenaran dan kepalsuan, serta pertarungan antara mempertahankan makna filosofis tradisional dengan tuntutan estetika modern.
Komersialisasi budaya: Terlihat jelas bagaimana budaya tradisional dan sakral dapat diubah menjadi alat ekonomi untuk keuntungan segelintir orang kaya, sementara para penjaja tradisi (seperti penjual Semar mendem) harus membeli "jajan" yang sama dengan yang mereka jual.
Label: Ulasan AI-assisted diverifikasi oleh Eka Alaina, S.I.Pust. 19 November 2025.
Tidak tersedia versi lain